Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Membacakan Puisi
Bahasa Indonesia · Membacakan Puisi
Suratno

24/08/2021 11:54:18

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

49

Kehidupan Bermasyarakat

B.

Membacakan Puisi

7.1 Membaca (Sastra)

Tujuan Pembelajaran:

Kamu akan mampu membacakan puisi dengan lafal, nada, tekanan, dan intonasi yang

tepat.

Pernahkah kamu melihat seseorang membaca sebuah puisi secara memukau?

Misalnya W.S. Rendra, Sutardji Chazoum Bakhri, atau Emha Ainun Najid.

Bagaimana kesanmu? Mengagumkan bukan?

Kamu juga dapat membaca puisi secara memukau seperti mereka. Bagaimana

tekniknya? Mari kita pelajari bersama.

1. Membaca Puisi untuk Orang Lain

Membaca puisi disebut juga berdeklamasi. Membaca puisi untuk orang lain

pada dasarnya sama dengan mengkonkretkan puisi tersebut dalam bentuk au-

dio maupun visual. Membaca puisi merupakan suatu proses yang melibatkan

pihak pembaca, pendengar, dan puisi yang dibaca. Membaca puisi termasuk

keterampilan membaca estetika. Hakikat membaca estetika adalah membaca

dengan memerhatikan unsur-unsur keindahan dan penghayatan.

Nah, agar dapat tampil baik ketika membaca puisi untuk orang lain, kamu

perlu berlatih dan memerhatikan beberapa hal.

2. Hal yang Diperhatikan Saat Membaca Puisi

Hal-hal yang perlu kamu perhatikan saat membaca puisi, yaitu sebagai berikut.

a. Lafal, yaitu cara seseorang mengucapkan bunyi bahasa secara tepat.

Pengucapan bunyi bahasa harus jelas, misalnya /k, p, t, s, a, i, u, e, o, ng, ny, v,

f/ dan sebagainya.

1. Gurumu akan memutarkan VCD yang berisi cerita. Namun, jika tidak

ada dengarkanlah pembacaan sebuah cerita di radio atau di televisi.

2. Bersama kelompokmu yang terdiri dari empat orang identifikasilah

unsur ekstrinsik dan intrinsik.

Laporkan kepada gurumu untuk diberi penilaian.

1

50

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

b . Intonasi, yaitu naik, turun, tinggi, rendah lagu kalimat dalam pembacaan puisi.

Kamu harus perhatikan bagaimana intonasi/irama pembacaan kata-kata dan

baris-baris puisi. Pahamilah mana kata yang diucapkan dengan nada tinggi,

rendah, naik, atau turun. Hal ini agar puisi yang kamu bacakan dapat indah

terdengar oleh pendengar.

c. Tekanan adalah keras lembutnya pengucapan bagian ujaran tiap kata dalam

puisi.

d. Nada adalah tinggi rendahnya irama suara.

e. Jeda adalah waktu hentian sebentar dalam ujaran ketika membaca puisi atau

pada saat enjabement.

f. Gerak dan mimik wajah sesuai isi puisi, disertai dengan

gesture

(gerakan tubuh)

yang tepat.

g. Penghayatan yang mendalam terhadap isi puisi.

3. Memberi Tanda-Tanda Teks Puisi

Agar puisimu lebih mudah kamu baca, berilah tanda-tanda pembacaannya.

Tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut.

Tanda

berarti dibaca intonasi naik.

Tanda

berarti dibaca intonasi turun.

Tanda

berarti dibaca intonasi datar.

Tanda

/

berarti jeda sebentar.

Tanda

//

berarti jeda agak panjang.

Contoh:

Padamu Jua

Habis kikis

Segala cintaku hilang terbang

Pulang kembali aku padamu

Seperti dahulu

4. Sikap Membaca Puisi

Sikap pada waktu membaca puisi sangat menentukan keberhasilan seorang

pembaca puisi.

51

Kehidupan Bermasyarakat

Sikap yang harus kamu perhatikan saat membaca puisi adalah sebagai berikut.

a. Sikap wajar dan tenang

Bersikaplah wajar dan tenang namun penuh dengan percaya diri. Janganlah

kamu berlebihan (

over acting

) ketika membaca puisi.

b . Gerakan mimik dan anggota badan lain yang mendukung

Gunakan gerakan mimik, tangan, atau anggota badan lain yang mendukung.

Tujuannya agar puisi yang sedang kamu bacakan tidak kaku dan dapat

mewakili ekpresi jiwa pengarang.

c. Volume suara yang tepat

Aturlah suaramu secara baik. Pahami tanda-tanda yang kamu tulis dalam

puisimu.

d. Kelancaran dan kecepatan

Membaca puisi berbeda dengan membaca teks berita. Membaca puisi perlu

keterampilan dan pembelajaran khusus. Bacalah puisimu secara tepat dan

lancar berdasarkan teknik yang kamu kuasai. Janganlah terlalu cepat, baca

secara pelan namun pasti sesuai kaidah membaca puisi yang telah kamu

pelajari.

Kerjakan di buku tugasmu!

Kerjakan latihan berikut!

1. Pahamilah puisi berikut.

2. Coba beri tanda-tanda cara membacanya.

3. Kemudian dengan teknik yang telah kamu pelajari, bacalah dengan ekspresif

dan memukau.

4. Beri penilaian cara membaca temanmu.

5. Diskusikan isi kedua puisi tersebut.

Puisi 1

Berdiri Aku

Berdiri aku di senja senyap

Camar melayang menepis buih

Melayah bakau mengurai puncak

Berjuang datang ubur terkembang

Angin pulang menyejuk bumi

Menepuk peluk mengempas emas

Lari ke gunung memuncak sunyi

Berayun-ayun di atas alas

2

52

Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA

Benang saja menekup ujung

Naik marak mengerak corak

Elang leka sayap tergulung

Dimabuk warna berarak-arak

Dalam rupa maha sempurna

Rindu sendu mengharu kalbu

Ingin datang merasa sentosa

Menyeca hidung bertentu tuju

(Amir Hamzah)

Puisi 2

Solilude

Di Genting Highlands aku melihat wajahmu

Di Genting Highlands aku mendengar suaramu

Di antara dua tebing

Di atas jembatan kayu

Aku terdiam menahan rindu

Kekasihku, kekasihku

Ijinkan aku mendaki bukit-bukit

dan menuruni jurang-jurang

tanpa menjawab pertanyaanmu

Aku mendengar ada yang menjerit

Ketika dinamit itu meledakkan bukit-bukit

Kabut gemetar berlarian tak tentu arah

Ketika dari moncong-moncong asap raksasa

debu hitam menyembur ke angkasa

Burung-burung menangis sepanjang hari

Melihat hutannya musnah sekaki demi sekaki

Siapa yang bertanggung jawab atas semua ini

Kekasih, katakan apa yang harus kulakukan

Setelah menulis semuanya ini dalam puisi

(Eka Budianta)